IBX5980432E7F390 Isim-Isim yang Lima - Doa Senjata Muslim

Isim-Isim yang Lima

Isim yang lima yaitu isim yang berjumlah lima lafazh, atau isim yang dibatasi oleh kata أَبٌ، أَخٌ، حَمٌ، فُوْ، ذُوْ dan di dalam kitab Mutammimah Ajurumiyyah ditambahkan satu lafazh lagi, yaitu هَنُ. Kenapa penulis kitab Ajurumiyyah dan kitab-kitab lain tidak memasukkan lafazh هَنُ? Hal ini akan saya bahas pada subjudul perihal Ketentuan I'rab Lafazh هَنُ di penggalan balasan artikel ini.

Isim-Isim yang Lima

Ketentuan I'rab Isim yang Lima

Isim yang lima (asmaul khamsah) di-rafa' dengan waw, di-nashab dengan dengan alif dan di-jar dengan ya, hal ini boleh terjadi apabila ke-lima lafazh di atas memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Hendaknya di-mudhaf-kan. 

Contoh yang di-rafa'-kan dengan waw:
جَاءَ أَبُوْكَ وَأَخُوْكَ = Ayahmu dan saudaramu telah datang

Contoh yang di-nashab-kan dengan alif:
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ = Aku melihat ayahmu dan saudaramu

Contoh yang di-jar-kan dengan ya:
مَرَرْتُ بِأَبِيْكَ وَأَخِيْكَ = Aku telah bertemu dengan ayahmu dan saudaramu

Jika isim yang lima (asmaul khamsah) dipisahkan dari idhafah, maka di-i'rab-kan dengan memakai harkat yang terang (dhammah, fathah, kasrah) bukan menggunakan karakter.

Contoh:

وَلَهُ أَخٌ = dan memiliki seorang saudara pria (seibu saja). (An-Nisa:12).
إِنَّ لَهُ أَبًا = sebenarnya beliau memiliki ayah. (Yusuf:78).
وَبَنَاتِ اْلأَخِ = dan belum dewasa perempuan dari saudara-saudaramu yang pria. (An-Nisa:23).

2. Hendaknya isim yang lima (asmaul khamsah) tidak di-mudhaf-kan kepada ya mutakallim.

Apabila di-mudhaf-kan kepada ya mutakallim, maka dia di-i'rab-kan dengan memakai harkat yang diperkirakan (ditaqdirkan) kepada abjad sebelum ya mutakallim.

Contoh:
إِنَّ هَذَا أَخِيْ = bantu-membantu ini adalah saudaraku

Lafazh أَخِيْ di-rafa' dengan dhammah yang diperkirakan kepada khi)

3. Hendaknya isim yang lima (asmaul khamsah) dalam keadaan mukabbarah apabila di-tashghir-kan.

Keadaan mukabbarah apabila di-tashghir-kan yaitu seakan-akan lafazh hamad menjadi humaid, artinya pujian kecil; hasan menjadi husain, artinya baik sedikit, maka di-i'rab-kan dengan memakai harakat yang jelas.
Contoh:

أُبَيُّكَ = Ayah kecil

atau seolah-olah teladan-contoh berikut:

هَذَا أُبَيُّ زَيْدٍ وَذُوَيُّ مَالٍ = Ini ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta
رَأَيْتُ أُبَيَّ زَيْدٍ وَذُوَيَّ مَالٍ = Aku telah melihat ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta
مَرَرْتُ بِأُبَيِّ زَيْدٍ وَذُوَيِّ مَالٍ = Aku telah bertemu dengan ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta

4. Hendaknya isim yang lima (asmaul khamsah) dalam keadaan tunggal

Apabila isim yang lima dalam keadaan tatsniyah ataupun jamak maka dia di-i'rab dengan memakai harkat yang jelas.

Contoh:

هَؤُلآء أبَاءُ الزَّيْدِيْنَ = mereka ayah Zaid-Zaid
رَأَيْتُ أَبَاهُمْ = Aku telah melihat ayah-ayah mereka
مَرَرْتُ بِأَبَائِهِمْ = aku telah bertemu dengan ayah-ayah mereka

Apabila isim yang lima (asmaul khamsah) dalam keadaan mutsanna maka hendaknya di-i'rab dengan i'rab yang berlaku pada isim mutsanna, yaitu dengan memakai alif dalam keadaan rafa', dan menggunakan ya dalam keadaan jar dan nashab.

Contoh:

هَذَانِ أَبَوَا زَيْدٍ = Kedua orang ini ayah dan ibu Zaid
رَأَيْتُ أَبَوَيْهِ = aku telah melihat kedua orang tuanya
مَرَرْتُ بَأَبَوَيْهِ = saya telah bertemu dengan kedua orang tuanya

Ketentuan Lafazh Hanu (هَنُ)

Menurut pendapat yang fasih, lafazh hanu (هَنُ) dibaca naqsh, yaitu dengan membuang aksara balasannya (waw bila dalam keadaan rafa', alif bila dalam keadaan nashab, dan ya bila dalam keadaan jar). Sedangkan ketentuan i'rab lafazh hanu (هَنُ) dengan menggunakan harakat yang terang di atas nun.

Contoh:

هَذَا هَنُكِ = ini anumu
رَأَيْتُ هَنَكِ = saya telah melihat anu-mu
مَرَرْتُ بِهَنِكِ = saya melihat anumu

Karena itu, penulis kitab Ajurumiyyah dan lainnya tidak menambahkan isim ini, mereka hanya menjadikan lima isim (asmaul khamsah) saja, bukan asmaus sittah (isim yang enam).

Demikianlah penjelasan mengenai isim-isim yang lima (asmaul khamsah), agar mudah difahami

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

Artikel Terkait :

  • Sighah Mubalaghah dan Sifat MusyabbahahSighah mubalaghah adalah timbangan yang mengandung arti banyak atau sangat. Wazan sighah mubalaghah adalah sebagai berikut: Wazan 1 …
  • Doa Supaya Anak Berhenti MenangisDoa Shahih | Pada kesempatan ini kami akan menyajikan artikel perihal doa yang bisa sahabat-teman baca untuk meredakan tangis anak. Anak me…
  • Macam-Macam Mashdar dalam Ilmu SharafKalimat masdar sangat banyak terdapat dalam kalam Arab. Mashdar-mashdar tersebut juga banyak macamnya dengan kandungan makna yang beragam da…
  • Tashrif Isim Fa'il Assalamualaikum teman-teman! Pada malam ini saya akan menuliskan atikel perihal tashrif isim fa'il (تَصْرِيْفُ اسْمِ اْلفَاعِلِ). Isim fa'i…
  • Kitab Nahwu Yang Paling Sering Dipelajari Di PesantrenDoa Shahih | Kunci untuk memahami al-Quran dan al-Hadits yaitu dengan memahami qawaid (grammer) Arab, lantaran kedua kitab anutan kaum musli…

0 Komentar Untuk "Isim-Isim yang Lima"

Posting Komentar