IBX5980432E7F390 Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya - Doa Senjata Muslim

Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya

Pengertian Jamak Mudzakkar Salim

Jamak mudzakkar salim merupakan lafazh yang menunjukan makna banyak bagi laki-laki (mudzakkar), berbeda dengan jamak taksir, lafazh asli jamak mudzakkar salim tidak berubah atau tetap dalam bentuk mufradnya. Untuk menunjukkan makna banyak hanya perlu ditambahkan wawu dan nun pada abjad balasannya kalau dalam keadaan rafa',

Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya

Contoh:
جَاءَ اْلمُسْلِمُوْنَ = Orang-orang islam itu telah tiba

Keterangan:
المُسْلِمُ (mufrad) >>>> اْلمُسْلِمُوْنَ (jamak mudzakkar salim)

atau ya dan nun pada aksara balasannya jikalau dalam keadaan nashab dan jar,

contoh dalam keadaan nashab 
رَأَيْتُ اْلمُسْلِمِيْنَ = saya telah melihat orang-orang islam itu

contoh dalam keadaan jar
مَرَرْتُ بِاْلمُسْلِمِيْنَ = aku telah berjumpa dengan orang-orang islam itu

Keterangan:
المُسْلِمُ (mufrad) >>>> اْلمُسْلِمِيْنَ (jamak mudzakkar salim)

Ketentuan I'rab Jamak Mudzakkar Salim

Jamak mudzakkar salim di-rafa' dengan waw, di-nashab dan di-jar dengan ya yang di-kasrah-kan karakter sebelumnya dan di-fathah-kan karakter sesudahnya.

Contoh yang di-rafa'-kan dengan waw:
جَاءَ اْلمُسْلِمُوْنَ = Orang-orang islam itu telah datang

Sedangkan teladan yang di-nashab dan di-jar dengan ya yang di-kasrah-kan karakter sebelumnya dan di-fathah-kan aksara sesudahnya adalah sebagai berikut:

رَأَيْتُ اْلمُسْلِمِيْنَ = saya telah melihat orang-orang islam itu
مَرَرْتُ بِاْلمُسْلِمِيْنَ = aku telah berjumpa dengan orang-orang islam itu

Yang Di-mulhaq-kan kepada Jamak Mudzakkar Salim

Mulhaq artinya dikategorikan, jadi lafazh-lafazh yang dikategorikan kepada jamak mudzakkar salim yaitu lafazh أُوْلُوْا (yang mempunyai), عَالَمُوْنَ (alam semesta), عِشْرُوْنَ (dua puluh), dan lafazh yang sesudahnya dari jikalaungan puluhan hingga sembilan puluh; juga lafazh أَرَضُوْنَ (bumi), سِنُوْنَ (tahun) berikut babnya, أَهْلُوْنَ (keluarga), dan عِلِّيُّوْنَ (suatu nama tingkatan nirwana yang paling tinggi).

Berikut masing-masing polanya:

وَلاَ يَأْتَلِ اُوْلُوْا اْلفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُّؤْتُوْا اُوْلِى اْلقُرْبَى
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka (tidak) akan  memberi (bantuan) kepada kaum kerabatnya (An-Nuur:22).

إِنَّ فِيْ ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُوْلِى اْلاَلْبَابِز
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai kebijaksanaan (Az-Zumar:21).

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Fatihah:2)

ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ
tiga ratus tahun (Al-Kahf:25)

الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ
(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Alquran itu terbagi-bagi. (al-Hijr:91)

شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا
Harta dan keluarga kami telah merintangi kami (al-fath:11)

مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُ
yaitu dari kuliner yang biasa kau berikan kepada keluargamu. (Al-Maidah:89)

إِلَىٰ أَهْلِيهِمْ
kepada keluarga mereka (Al-Fath:12)

.لَفِي عِلِّيِّينَ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ
Tersmipan dalam 'illiyyin. Tahukah kau apakah i'lliyyin itu? (Al-Muthaffifin:18-19)

Keterangan:
Lafazh عِشْرُوْنَ dan sebagainya; hitungan puluhan hingga تِسْعُوْنَ di-mulhaq-kan kepada jamak mudzakkar salim, lantaran tidak memiliki bentuk tunggal (mufrad) dari lafazhnya. Untuk itu dihentikan dikatakan عِشْرٌ yaitu bentuk tunggal dari lafazh عِشْرُوْنَ.

Lafazh أَهْلُوْنَ di-mulhaq-kan kepada jamak mudzakkar salim sekalipun mempunyai bentuk tunggal dari lafazhnya, yaitu أَهْلٌ. Tetapi syarat-syaratnya masih belum terpenuhi lantaran merupakan isim jinis, sama halnya dengan lafazh رَجُلٌ.

Begitu pula dengan lafazh أُوْلُوْا karena tidak mempunyai bentuk tunggal dari lafazhnya, dan lafazh عَالَمُوْنَ bentuk jamak dari lafazh عَالَمٌ. Lafazh ini sama dengan lafazh رَجُلٌ, yaitu termasuk isim jinis yang jamid, dan lafazh عِلِّيُّوْنَ suatu nama bagi tingkatan surga yang paling tinggi. Lafazh أَرْضُوْنَ merupakan bentuk jamak dari أَرْضٌ, merupakan isim jinis yang jamid lagi muannats maknawi.

Lafazh سِنُوْنَ bentuk jamak dari سَنَةٌ, merupakan isim jinis yang muannats. Semua lafazh yang telah disebut tadi di-mulhaq-kan kepada jamak mudzakkar salim.

Maksud dari perkataan سِنُوْنَ dan bab-babnya ialah lafazh-lafazh yang termasuk ke dalam bab سَنَةٌ (tahun). Yaitu semua isim tsulasi yang dibuang lam fi'il-nya, lalu diganti oleh ta ta'nits, serta tidak dijamakkan ke dalam bentuk jamak taksir, seperti lafazh :
عِضِيْنَ = عِضَةٌ , عِزِيْنَ = عِزَةٌ، مِئِيْنَ = مِائَةٌ، dan lafazh ثُبِيْنَ = ثُبَةٌ.

Pemakaian jamak mudzakkar salim dalam lafazh-lafazh ini dan yang sejenis dengannya telah dikenal orang. Akan tetapi apabila di-jamak-kan ke dalam bentuk jamak taksir seolah-olah dalam lafazh شَفَةٌ (bibir) yang bentuk jamak taksir-nya adalah شِفَاهٌ , ini dihentikan dijamakkan ke dalam bentuk jamak mudzakkar salim, kecuali syadz (jarang). Contoh syadz ialah seakan-akan lafazh ظُبَهٌ dijamakkannya secara taksir yaitu ظُبَاةٌ, dan dijamakkannya ke dalam bentuk jamak mudzakkar salim lantaran dikatakan ظُبُوْنَ dan ظُبِيْنَ.

Demikianlah artikel perihal Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya ini saya buat, agar dapat bermanfaat bagi pembaca, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya"

Posting Komentar