IBX5980432E7F390 Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu - Doa Senjata Muslim

Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu

Definisi I'rab dalam Ilmu Nahwu

I'rab adalah perubahan balasan kata karena perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafazh ataupun secara diperkirakan keberadaannya.

Perubahan secara lafazh itu seperti contoh di bawah:
جَاءَ مُحَمَّدٌ = Muhammad telah tiba
رَأَيْتُ مُحَمَّدًا = Aku telah melihat muhammad
مَرَرْتُ بِمًحَمَّدٍ = Aku telah bertemu dengan Muhammad

Sedangkan perubahan diperkirakan keberadaannya seakan-akan:
جَاءَ اْلفَتَى = Seorang perjaka telah tiba
رَأَيْتُ اْلفَتَى = Aku telah melihat Seorang pemuda
مَرَرْتُ بِاْلفَتَى = Aku telah bertemu dengan Seorang cowok


Pembagian I'rab

I'rab terbagi empat, yaitu i'rab rafa', i'rab nashab, i'rab khafadh atau jar, dan i'rab jazm.

Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu

Yang Boleh Memasuki Isim dan Fi'il

Diantara keempat macam tersebut, yang boleh memasuki isim hanyalah i'rab rafa', nashab, dan khafadh (jar), sedangkan i'rab jazm tidak termasuk. Sedangkan yang boleh masuk pada fi'il adalah i'rab rafa', i'rab nashab, dan i'rab jazm sedangkan i'rab khafadh (jar) tidak.

Contoh i'rab yang boleh masuk pada isim
رَبُّنَا اللهُ = Tuhan kami adalah Allah (lafazh Allahu adalah isim dalam keadaan rafa')
أَعْبُدُ اللهَ = Aku menyembah Allah (lafazh Allaha yaitu isim dalam keadaan nashab)
أَمَنْتُ بِاللهِ = Aku telah beriman kepada Allahi (lafazh Allah adalah isim dalam keadaan khafah atau jar)

Contoh i'rab yang masuk pada fi'il
يَفْتَحُ = Dia sedang membuka (Lafazh yaftahu adalah fi'il dalam keadaan rafa').
لَنْ يَفْتَحَ = Dia Tidak akan mampu membuka (Lafazh yaftaha adalah fi'il dalam keadaan nashab).
لَمْ يَفْتَحْ = Dia tidak dapat membuka (Lafazh yaftah adalah fi'il dalam keadaan jazm).

Definisi Bina (Mabni) dalam Ilmu Nahwu

Bina ialah kata yang aksara balasannya senantiasa tetap (tidak berubah), baik harakat maupun sukunnya. Bina ada empat macam, yaitu bina dhammah, bina fathah, bina kasrah dan bina sukun. Contoh bina dhammah yaitu حيْثُ, bina fathah أًيْنً, bina kasrah أَمْسِ dan bina sukun هَلْ.

Isim Mu'rab dan Isim Mabni

Isim terbagi dua, yang pertama yaitu isim yang mu'rab, isim ini yaitu asli yakni isim yang sering mengalami perubahan pada cuilan balasannya lantaran perbedaan amil yang memasukinya. Adakalanya mengalami perubahan secara lafazh, seperti lafazh مُحَمَّدٌ dan عَمْرٌو dan adakalanya mengalami perubahan secara perkiraan (taqdir), seolah-olah lafazh مُوْسَى dan اْلفَتَى.

Sedangkan serpihan kedua adalah isim yang mabni (isim bina). Isim ini merupakan cabang dari isim mu'rab, yaitu isim yang tidak mengalami perubahan pada kepingan balasannya, meskipun amil yang memasukinya berbeda, seolah-olah isim dhamir (baik yang muttashil maupun munfashil), isim-isim syarath, isim-isim istifham, isim-isim isyarah, isim-isim fi'il dan isim-isim maushul.

Berikut kami tuliskan teladan-contohnya:

  1. Isim dhamir muttashil, seakan-akan lafazh لَنَا، لَكَ، لَهُ, dan seterusnya. Isim dhamir munfashil, seperti: أَنَا، أَنْتَ، هُوَ.
  2. Isim syarath, seakan-akan: مَنْ، مَا، مَتَى.
  3. Isim istifham, seperti lafazh هَلْ، كَمْ، كَيْفَ، أَينَ.
  4. Isim isyarah, seolah-olah: هَذَا، هَذِهِ، هَؤُلاَءِ.
  5. Isim fi'il, seolah-olah: حَيَّهَلْ، صَهْ، هَيْهَاتَ، شَتَّانَ.
  6. Isim maushul, seakan-akan: الَّذِيْ، الَّتِي، الَّذِيْنَ، اللّاَتِي

Baca Juga:

Macam-macam isim yang dimabnikan

Sebagian isim mabni ada yang di-mabni-kan dengan harkat sukun, seperti: كَمْ, ada juga dengan harakat fathah, أَيْنَ, dengan harakat kasrah أَمْسِ, dan dengan harakat dhammah حَيْثُ. Sedangkan yang orisinil dalam isim mabni hendaknya di-mabni-kan dengan harakat sukun.


Fi'il Mabni dan Mu'rab

Sebagaimana halnya isim, fi'il pun juga terbagi dua, yang pertama adalah fi'il mabni dan ia yaitu orisinil, dan yang kedua yaitu mu'rab ia merupakan cabang dari mabni.

F'il yang mengalami mabni ada dua macam. Yang pertama fi'il madhi, dan di-mabni-kan atas harakat fathah, kecuali kalau fi'il madhi itu bertemu dengan waw dhamir jamak, maka harus di-mabni-dhammahkan.

Contoh:
ضَرَبُوْا = Mereka telah memukul

Atau fi'il madhi itu bertemu dengan dhamir marfu' yang berharakat, maka aksara akhirnya harus disukunkan.

Contoh:
فَتَحْتُ = Aku telah membuka
فَتَحْنَا = Kami telah membuka

Yang keduanya yaitu fi'il amr, dan di-mabni-kan dengan harakat sukun.

Contoh:
اِفْتَحْ = Bukalah!
اِفْتَحْنَا = Bukalah oleh mereka (perempuan).

Kecuali jika fi'il amr itu bertemu dengan dhamir tatsniyah atau dhamir jamak, atau dhamir muannats mukhatabah, maka di-mabni-kan dengan membuang aksara nun.

Contoh:
اِضْرِبَا = Pukullah oleh kamu berdua!
اِضْرِبُوْا = Pukullah oleh kalian (laki-laki)
اِضْرِبِيْ = Pukullah olehmu (perempuan).

Kecuali jikalau fi'il amr itu yang mu'tal (berhuruf 'illat), maka di-mabni-kan dengan menciptakan huruf 'illat.

Contoh:
اِخْشَ = Takutlah! >>>> Berasal dari fi'il madhi خَشِيَ
اُغْزُ = Gempurlah! >>>> Berasal dari fi'il madhi غَزَا
اِرْمِ = Lemparlah >>>> Berasal dari fi'il madhi رَمَى

Sedangkan yang mu'rab diantara fi'il hanyalah fi'il mudhari', dengan syarat hendaknya fi'il tersebut tidak bertemu pribadi dengan nun dhamir jamak muannats dan tidak pula dengan nun taukid.

Contoh:
يَفْتَحُ = Dia memukul
يَخْشَى = Dia takut

Apabila fi'il mudhari' bertemu dengan nun dhamir jamak muannats, maka di-mabni-kan atas harakat sukun.

contoh:
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya... (Al-Baqarah:233).

Apabila fi'il mudhari' bertemu eksklusif dengan nun taukid, maka di-mabni atas harakat fathah.

Contoh:
لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا
niscaya beliau akan dipenjarakan dan ia akan termasuk.... (Yusuf:32)

Keterangan:
Lafazh يُرْضِعْنَ berasal dari lafazh يُرْضِعُ. Sedangkan lafazh لَيُسْجَنَنَّ  berasal dari lafazh يُسْجَنُ dan lafazh لَيَكُونًا berasal dari lafazh يَكُونَ.

Sesunguhnya alasan fi'il mudhari' di-mu'rab-kan karena ibarat isim (fi'il mudhari' mabni fa'il ibarat isim fa'il, dan mabni maf'ul mirip isim maf'ul). Sedangkan aksara, semuanya dimabnikan.

Terimakasih telah membaca artikel tentang Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu. Semoga bermanfaat!

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu"

Posting Komentar