Af'alul Muqorobah
Lafazh مُقَارَبَةُ adalah bentuk mashdar dari lafazh قَارَبَ yang berwazan فَاعَلَ, artinya hampir saja terjadi atau nyaris. Fi'il jenis ini ditinjau dari segi makna terbagi tiga pecahan, yaitu:
1. Fi'il yang dipakai untuk menunjukkan makna dekatnya suatu perbuatan, yaitu كَادَ، كَرَبَ، dan أَوْشَكَ, pola:
كَادَ زَيدٌ يَقُوْمُ = Zaid hampir saja berdiri
كَرَبَ يَفْعَلُ = Hampir saja beliau melaksanakan (sesuatu)
أَوْشَكَ أَنْ يَفْعَلَ = Hampir saja ia berbuat
2. Fi'il yang dipakai untuk mengharapkan terjadinya suatu perbuatan, yaitu: عَسَى، حَرَى، dan اِخْلَوْلَقَ.
Contoh:
عَسَى حَبِيْبَتِيْ أَنْ يَجِيْئَ = Mudah-mudahan kekasihku tiba
حَرَى زَيْدٌ أَنْ يَقُوْمَ = Pantaslah bagi Zaid untuk berdiri
اِخْلَوْلَقَتِ السَّمَاءُ أَنْ تُمْطِرَ = Hampir saja langit menurunkan hujan
3. Fi'il yang dipakai untuk memperlihatkan makna syuru' (memulai pekerjaan) dan fi'il ini banyak, seperti lafazh طَفِقَ، عَلِقَ، أَنْشَأَ، أَخَذَ، dan جَعَلَ.
Contoh:
طَفِقَ زَيْدٌ يَدْعُوْ = Zaid mulai berdo'a
عََلِقَ يَفْعَلُ كَذَا = Dia mulai mengerjakan demikian
أَنْشَأَ السَّائِقُ يَحْدُوْ = Supir itu mulai menggerakkan binatang kendaraannya.
أَخَذَ يَنْظِمُ = Dia mulai meyusun syair
جَعَلَ يَتَكَلَّمُ = Dia mulai berbicara
Semua fi'il berjenis ini bersedekah seolah-olah amal kana, yaitu merafa'-kan mubtada dan me-nashab-kan khabar-nya. Hanya saja khabarnya wajib berbentuk fi'il mudhari' yang beliaukhirkan dari fi'il-nya dengan merafa'-kan dhamir yang merujuk kepada isimnya secara ghalib (kebiasaan).
Contoh:
كَادَ اْلفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا = Hampir saja kefakiran itu membawa kekufuran
Lafazh يَكُوْنَ merupakan khabar yang menyimpan dhamir yang kembali kepada lafazh اْلفَقْرُ .
حَرَى زَيْدٌ أَنْ يَقُوْمَ = Pantaslah bagi Zaid untuk bangun
اِخْلَوْلَقَتِ السَّمَاءُ أَنْ تُمْطِرَ = Hampir saja langit menurunkan hujan
Dan wajib khabarnya dibebaskan dari aksara an sehabis fi'il-fi'il syuru' (memulai pekerjaan), seolah-olah:
وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا ="dan mulailah keduanya menutupinya".. (Al-A'raf:22).
Cukup banyak khabar lafazh 'asaa dan ausyaka yang disertai dengan an seperti dalam firman Allah ta'ala:
فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ = "Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)"...(Al-Maidah:52).
Begitu juga dalam sabda Nabi Muhammad berikut:
يُوْشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيْهِ = "Hampir saja orang itu terjerumus pada perbuatan yang tidak boleh".
Cukup banyak khabar lafazh kaada dan karaba yang dibebaskan dari an, seolah-olah pada ayat berikut:
وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ = hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu... (Al-Baqarah:71).
Dan seolah-olah kata penyair:
كَرَبَ اْلقَلْبُ مِنْ جَوَاهُ يَذُوْبُ * حِيْنَ قَالَ اْلوُشَاةُ هِنْدٌ غَضُوْبُ
Hampir saja hati ini hancur luluh lantaran rindu dan murung saat para pengadu domba mengatakan (kepadaku), "Hindun marah kepadamu".
Terimakasih telah membaca artikel wacana Af'alul Muqorobah, agar bermanfaat!
1. Fi'il yang dipakai untuk menunjukkan makna dekatnya suatu perbuatan, yaitu كَادَ، كَرَبَ، dan أَوْشَكَ, pola:
كَادَ زَيدٌ يَقُوْمُ = Zaid hampir saja berdiri
كَرَبَ يَفْعَلُ = Hampir saja beliau melaksanakan (sesuatu)
أَوْشَكَ أَنْ يَفْعَلَ = Hampir saja ia berbuat
2. Fi'il yang dipakai untuk mengharapkan terjadinya suatu perbuatan, yaitu: عَسَى، حَرَى، dan اِخْلَوْلَقَ.
Contoh:
عَسَى حَبِيْبَتِيْ أَنْ يَجِيْئَ = Mudah-mudahan kekasihku tiba
حَرَى زَيْدٌ أَنْ يَقُوْمَ = Pantaslah bagi Zaid untuk berdiri
اِخْلَوْلَقَتِ السَّمَاءُ أَنْ تُمْطِرَ = Hampir saja langit menurunkan hujan
3. Fi'il yang dipakai untuk memperlihatkan makna syuru' (memulai pekerjaan) dan fi'il ini banyak, seperti lafazh طَفِقَ، عَلِقَ، أَنْشَأَ، أَخَذَ، dan جَعَلَ.
Contoh:
طَفِقَ زَيْدٌ يَدْعُوْ = Zaid mulai berdo'a
عََلِقَ يَفْعَلُ كَذَا = Dia mulai mengerjakan demikian
أَنْشَأَ السَّائِقُ يَحْدُوْ = Supir itu mulai menggerakkan binatang kendaraannya.
أَخَذَ يَنْظِمُ = Dia mulai meyusun syair
جَعَلَ يَتَكَلَّمُ = Dia mulai berbicara
Semua fi'il berjenis ini bersedekah seolah-olah amal kana, yaitu merafa'-kan mubtada dan me-nashab-kan khabar-nya. Hanya saja khabarnya wajib berbentuk fi'il mudhari' yang beliaukhirkan dari fi'il-nya dengan merafa'-kan dhamir yang merujuk kepada isimnya secara ghalib (kebiasaan).
Contoh:
كَادَ اْلفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا = Hampir saja kefakiran itu membawa kekufuran
Lafazh يَكُوْنَ merupakan khabar yang menyimpan dhamir yang kembali kepada lafazh اْلفَقْرُ .
Menyertakan Huruf An
Wajib menyertakan khabar dengan abjad an jika fi'il tersebut yaitu حَرَى dan اِخْلَوْلَقَ, seakan-akan contoh berikut:حَرَى زَيْدٌ أَنْ يَقُوْمَ = Pantaslah bagi Zaid untuk bangun
اِخْلَوْلَقَتِ السَّمَاءُ أَنْ تُمْطِرَ = Hampir saja langit menurunkan hujan
Dan wajib khabarnya dibebaskan dari aksara an sehabis fi'il-fi'il syuru' (memulai pekerjaan), seolah-olah:
وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا ="dan mulailah keduanya menutupinya".. (Al-A'raf:22).
Cukup banyak khabar lafazh 'asaa dan ausyaka yang disertai dengan an seperti dalam firman Allah ta'ala:
فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ = "Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)"...(Al-Maidah:52).
Begitu juga dalam sabda Nabi Muhammad berikut:
يُوْشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيْهِ = "Hampir saja orang itu terjerumus pada perbuatan yang tidak boleh".
Cukup banyak khabar lafazh kaada dan karaba yang dibebaskan dari an, seolah-olah pada ayat berikut:
وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ = hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu... (Al-Baqarah:71).
Dan seolah-olah kata penyair:
كَرَبَ اْلقَلْبُ مِنْ جَوَاهُ يَذُوْبُ * حِيْنَ قَالَ اْلوُشَاةُ هِنْدٌ غَضُوْبُ
Hampir saja hati ini hancur luluh lantaran rindu dan murung saat para pengadu domba mengatakan (kepadaku), "Hindun marah kepadamu".
Terimakasih telah membaca artikel wacana Af'alul Muqorobah, agar bermanfaat!
0 Komentar Untuk "Af'alul Muqorobah"
Posting Komentar