IBX5980432E7F390 Badal dalam Bahasa Arab - Doa Senjata Muslim

Badal dalam Bahasa Arab

Pengertian Badal

Badal ialah tabi' yang dimaksudkan hanya hukumannya saja, tanpa memakai mediator. Apabila isim dijadikan badal dari isim yang lain, atau fi'il dijadikan badal dari fi'il yang lain, maka badal harus mengikuti mubdal minhu-nya dalam semua i'rab-nya.

Pembagian Badal

Badal terbagi empat macam:

Badal dalam Bahasa Arab
  • Badal syai min syai atau lebih dikenal dengan sebutan badal kul min kul, seakan-akan:َ
    جَاءَ زَيْدٌ أَخُوْكَ = Telah tiba Zaid Saudaramu
  • Badal ba'dh min kul. Badal ini baik sedikit ataupun banyak sama saja, misalnya:
    أَكَلْتُ الرَّغِيْفَ ثُلُثَهُ
    = Aku telah memakan roti itu, yaitu seakan-akanganya
    أَكَلْتُ الرَّغِيْف نِصْفَهُ
    = Aku telah memakan roti itu, yaitu setengahnya
    أَكَلْتُ الرَّغِيْفَ ثُلُثَيْهِ
    = Aku telah memakan roti itu, adalah dua pertiganya

    Akan tetapi, diharuskan memakai penghubung berupa dhamir yang kembali kepada mubdal minhu. Dhamir ini adakalanya disebutkan seolah-olah teladan di atas, atau diperkirakan keberadaannya (muqaddar), seperti firman Allah ta'ala:

    وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلً

    "Mengerjakan haji ialah kewajiban insan terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.".
    (Ali-'Imran:97).

    Yakni lafazh مِنْهُمْ (sebagian dari mereka)

    Note: Pada lafazh أَكَلْتُ الرَّغِيْفَ ثُلُثَهُ, badalnya ialah kata seakan-akanganya (ثُلُثَهُ) sedangkan mubdal minhu-nya yaitu kata roti (الرَّغِيْفَ ). Dari sini mampu diketahui bahwa fungsi dari dari badal itu yaitu menggantikan kalimat sebelumnya (mubdal minhu).
  • Badal isytimal. Misalnya:
    أَعْجَبَنِيْ زَيْدٌ عِلْمُهُ = aku kagum kepada Zaid yakni kepada ilmunya.

    Hal ini diharuskan menggunakan penghubung berupa dhamir yang kembali kepada mubdal minhu, yang adakalanya disebutkan seakan-akan pola di atas dan adakalanya pula diperkirakan keberadaannya, seperti dalam firman Allah:

    قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ، النَّارِ
    "Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang menciptakan parit, yang berapi...". (al-buruj:4-5).

    Yakni lafazh فِيْهِ (di dalamnya).
  • Badal Mubayin (berbeda dengan mubdal minhu-nya). Badal ini terbagi tiga cuilan, yaitu: badal ghalat (keliru), badal nisyan (lupa), dan badal idhrab (penggandaan). Contoh:
    رَأَيْتُ زَيْددًا اْلفَرَسَ = Aku telah melihat Zaid, bukan, tetapi kuda

    Dikatakan demikian karena pada awalnya anda melihat kuda, tetapi anda salah mengatakannya sampai anda katakan Zaid. Ini teladan badal ghalath. Namun bila anda katakan:
    رَأَيْتُ زَيْددًا = Aku telah melihat Zaid. Kemudian disaat anda mengatakannya anda sadar bahwa yang anda lihat hanyalah seekor kuda, lalu anda meralatnya, maka hal ini dinamakan badal nisyan. Jika pada awalnya anda hendak memberitakan bahwa anda telah melihat Zaid, kemudian timbul dalam diri anda niat memberitakan bahwa anda melihat kuda, maka hal ini dinamakan badal idhrab.
Sedangkan untuk contoh badal fi'il dengan fi'il ialah firman Allah berikut:

وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ
"Barang siapa yang melaksanakan yang demikian itu, pasti ia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya....". (AL-Furqan:68-69).

Lafazh يُضَاعَفْ badal dari lafazh يَلْقَ.

Dibolehkan memakai badal nakirah sebagai badal dari ma'rifah, seperti dalam firman Allah berikut:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ
"Mereka bertanya kepadamu perihal berperang pada bulan Haram...". (al-baqarah:217)

Lafazh قِتَالٍ badal dari lafazh الشَّهْرِ الْحَرَامِ.

Terimakasih telah membaca artikel perihal Badal dalam Bahasa Arab, agar bermanfaat!

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Badal dalam Bahasa Arab"

Posting Komentar