IBX5980432E7F390 Pengertian dan Ketentuan I'rab Munada - Doa Senjata Muslim

Pengertian dan Ketentuan I'rab Munada

Salam! Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas wacana isim-isim yang dinashabkan, dan dalam pembahasan itu, Munada juga termasuk salah satu isim yang dinashabkan. Namun, karena pada artikel tersebut tidak dijelaskan secara rinci apa itu Munaada, maka pada kesempatan ini akan saya terperincikan apa itu Munaada.

Pengertian dan Ketentuan I'rab Munada

Definisi Munada 


Secara terminologi, munada yaitu “seruan”, kalau kita ingin memanggil seseorang maka yang digunakan yaitu usul (munada), acuan : “hai Zakir!”, "hai Feri", dan sebagainya, berarti jelaslah bahwa munada yaitu memanggil atau menyeru seseorang dengan memakai abjad nida/munaada (seruan), salah satunya abjad ya. Muanda juga dapat diartikan dengan isim yang terletak sesudah aksara nida', ( aksara-huruf nida' terdapat pada gambar di atas).

Agar lebih terang, perhatikanlah acuan berikut:

يَا عَبْدَ اللهِ = Hai Abdullah. Bentuk asalnya adalah أُدْعُوْ عَبْدَ اللهِ = Aku memanggil Abdullah. Lalu fi'ilnya dibuang dan diganti dengan abjad ya nidaa.

Pembagian Munada


Munaada terbagi kedalam 5 macam, yaitu:
  • Munada yang berbentuk mufrad 'alam
  • Munada yang bersifat nakirah maqshudah
  • Munada yang bersifat ghair nakirah maqshudah
  • Munada yang berbentuk mudhaf
  • Munada yang diserupakan dengan mudhaf

BACA JUGA:


Ketentuan I'rab Munada


I'rab munaada yang berbentuk mufrad 'alam dan yang bersifat nakirah maqshudah kedua-duanya dimabnikan atas harakat, sewaktu dirafa'kan bila dalam keadaan i'rab, yaitu kedua-keduanya di mabnikan atas harakat dhammah apabila kedua-duanya berbentuk mufrad, contoh:

يَا زَيْدُ = Hai Zaid

يَا رَجُلُ = Hai pria

atau berbentuk jamak taksir, teladan:

يَا زُيُوْدُ = Hai Zaid-zaid

يَا رِجَالُ = Hai para laki-laki

atau berbentuk jamak muannats salim, pola:

يَا مُسْلِمَاتُ = Hai perempuan-wanita muslim!

atau berbentuk tarkib majzi (susunan adonan), contoh:

يَا مَعْدِيْكَرِيْبَ = Hai ma'dikariba

Dan kedua-duanya dimabnikan atas harkat alif bila dalam bentuk tatsniyah, acuan:

يَا زَيْدَانِ = Hai kedua Zaid

يَا رَجُلَانِ = Hai kedua pria

Dan dimabnikan atas aksara waw, contoh:

يَا زَيْدُوْنَ = Hai Zaid-Zaid

Yang tiga macam sisanya (munada) dinashabkan, yaitu munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah, seolah-olah perkataan seorang tuna netra:

يَا رَجُلًا خُذْ بِيَدِيْ = Hai pria, bimbinglah tanganku ini!

Munaada yang berbentuk mudhaf, contoh:

يَا عَبْدَ اللهِ = Hai Abdullah

Munaada yang diserupakan dengan mudhaf, contoh:

يَا حَسَنًا وَجْحُهُ = Hai orang yang ganteng wajahnya

يَا طَالِعًا جَبَلًا = Hai orang yang mendaki gunung

يَا رَحِيْمًا بِاْلعِبَادِ = Hai yang penyayang kepada hamba-hamba!

Telah dikemukakan pada Bab Laa yang digunakan untuk menafikan (meniadakan)  jenis megenai klarifikasi lafazh yang mirip dengan mudhaf dan penjelasan yang dimaksud dengan mufrad dalam bagian ini.

Note:
  • Nakirah Maqsudah: Munada yang bersifat nakirah (umum) akan tetapi kita menentukan orang yang dimaksud, seperti memanggil seseorang yang tidak kita ketahui namanya.
  • Nakirah Ghair Maqsudah: Munada dalam bahasa arab yang tidak ditentukan maksudnya, seolah-olah halnya usul seorang tuna netra pada pola di atas.

Terimakasih telah membaca artikel tentang Pengertian dan Ketentuan I'rab Munada, semoga bermanfaat!

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Pengertian dan Ketentuan I'rab Munada"

Posting Komentar