IBX5980432E7F390 Macam-macam Bina' dan Contohnya - Doa Senjata Muslim

Macam-macam Bina' dan Contohnya

Nahwu - Pada artikel ini kami akan menjelaskan materi tentang Macam-macam Bina' dan Contohnya secara ringkas dan jelas semoga praktis difahami untuk pelajar pemula. Oke teman-teman! eksklusif saja disimak penjelasan berikut.

Bina dalam ilmu sharaf merupakan pendirian tubuh (kerangka) suatu kalimat. Kalimat-kalimat tersebut jikalau ditinjau dari segi binanya terbagi kepada beberapa penggalan, yaitu: Bina Shahih, Bina Mudhaa'af, Bina Misal, Bina Ajwaf, Bina Naqis, Bina Lafif, dan Bina Multawi. Agar lebih terperinci terhadap masing-masing bina, silahkan dibaca 7 poin berikut ini:

Macam-macam Bina' dan Contohnya

  1. Bina Shahih, yaitu kalimat yang fa fi'il-nya, 'in fi'il-nya, serta lam fi'il-nya bukan aksara 'illat, seolah-olah  فَتَحَ- يَفْتَحُ، كَتَبَ- يَكْتُبُ dan sebagainya. Huruf asli dari lafazh يَكْتُبُ adalah ض - ر - ب , sedangkan abjad asli dari lafazh يَفْتَحُ، yaitu ف - ت - حkarena ketiga huruf dari masing-masing fi'il tersebut bukan termasuk huruf 'illat maka kedua fi'il itu (يَكْتُبُ - يَفْتَحُ) disebut fi'il shahih. Makna shahih adalah yang baik, yang tidak rusak, yang tidak berpenyakitdan yang betul.
  2. Bina Mudhaa'af, yaitu kalimat yang 'in fi'il dan lam fi'il-nya merupakan abjad yang sama atau sejenis, seperti فَرَّ، رَدَّ dan sebagainya. Makna Mudhaa'af adalah kembar atau yang digandakan.
  3. Bina Misal, yaitu kalimat yang fa fi'il-nya huruf 'illat seperti وَثَبَ، وَصَلَ، يَسَرَ، يَمُنَ dan sebagainya. Makna misal adalah serupa.
  4. Bina Ajwaf, yaitu kalimat yang 'in fi'il-nya karakter 'illat, seakan-akan بَاعَ asalnya بَيَعَ، atau قَالَ asalnya قَوَلَ dan sebagainya. Makna ajwaf adalah kosong di tengah.
  5. Bina Naqis, yaitu kalimat yang lam fi'il-nya aksara 'illat, seperti رَمَى asalnya رَمَيَ, dan دَعَا asalnya دَعَوَ, dan رَعَى asalnya رَعَيَ , dan sebagainya. Makna naqis adalah yang kurang.
  6. Bina Lafif, yaitu kalimat yang 'in fi'il dan lam fi'il-nya merupakan abjad 'illat, seolah-olah رَوَى، حَيِيَ dan sebagainya. Makna lafif adalah yang berbarengan. Maksudnya ialah posisi karakter 'illat pada bina ini berbarengan atau berdekatan. Ada juga yang menyebut Bina ini dengan sebutan lafif maqrun.
  7. Bina Multawi, yaitu kalimat yang fa fi'il dan lam fi'il-nya karakter i'llat seperti وَقَى، وَلِيَ dan sebagainya. Makna multawi adalah yang melilit, yaitu aksara 'illat yang berada di awal dan akibat fi'il itu melilit aksara orisinilnya (ق dan ل). Ada juga sebagian orang yang menamakan bina ini dengan sebutan lafif mafruq.

Berdasarkan penjelasan di atas, mampu kita tarik kesimpulan bahwa mudhaa'af termasuk ke dalam Shahih, sebab yang dikatakan shahih adalah kalimat yang tidak berhuruf 'illat, sedangkan tadh'if (huruf kembar) itu bukanlah karakter 'illat.

Ada juga sebagian orang yang menambahkan lagi pembagian bina ini, yaitu:
  1. Bina Mahmuuz, yaitu kalimat yang fa fi'il, 'in fi'il, serta lam fi'il-nya merupakan abjad hamzahMakna Mahmuuz adalah yang dihamzahkan yaitu kalimat yang pada salah satu huruf fi'ilnya terdapat hamzah. Mahmuuz terbagi tiga, yaitu:
    - Mahmuuz fa, yaitu kalimat yang fa fi'il-nya hamzah, seakan-akan أَكَلَ، أَخَذَ dan sebagainya.
    - Mahmuuz 'in, yaitu kalimat yang 'in fi'il-nya hamzah, seakan-akan سَأَلَ dan سَئِمَ.
    - Mahmuuz lam, yaitu kalimat yang lam fi'il-nya hamzah, seperti قَرَأَ، مَلَأَ dan sebagainya.
  2. Bina Salim, yaitu kalimat yang fa fi'il, 'in fi'il, serta lam fi'il-nya bukan aksara 'illat, bukan tadh'if, dan bukan hamzah seperti كَتَبَ، فَتَحَ dan lain-lain. Makna salim ialah yang selamat. Makara lafazh كَتَبَ dan فَتَحَ dan yang serupa dengannya boleh dikatakan shahih, sebab tidak terdapat karakter 'illat padanya, dan boleh pula dikatakan salim, alasannya padanya tidak terdapat karakter 'illat, tidak ber-tadh'if serta tidak ber-hamzah.

Note:
Jika ada pembaca yang belum faham apa yang dimaksud dengan fa fi'il, 'in fi'il, dan lam fi'il, maka perhatikanlah klarifikasi berikut:

Sebagian besar dari fi'il-fi'il yang terdapat dalam bahasa arab itu asalnya tiga abjad, seolah-olah كَتَبَ، فَتَحَ dan lain-lain. Baik فَتَحَ maupun كَتَبَ dikatakan atas timbangan فَعَلَ .

فَـعَلَ
|   |  |
كَتَبَ 

Karena huruf kaf pada lafazh كَتَبَ berhadapan dengan aksara fa dari فَعَلَ, maka karakter kaf tersebut dikatakan fa fi'il. Dan aksara ta berhadapan dengan abjad 'in dari فَعَلَ maka ia disebut 'in fi'il. Begitu juga dengan abjad ba, karena ia berhadapan dengan karakter lam dari فَعَلَ maka disebutlah ia lam fi'il.

Jadi, jikalau ada fi'il yang asalnya tiga aksara, maka huruf pertama dinamakan fa fi'il meskipun dia bukan aksara fa, karakter kedua dinamakan 'in fi'il meskipun dia bukan huruf 'in, dan karakter ketiga dinamakan lam fi'il meskipun ia bukan aksara lam.

Dan kalau fi'il itu bertambah aksaranya, seakan-akan يَمْنَعُ، يَمْنَعُوْنَ atau اِمتَنَعَ , maka aksara yang bertambah itu tidaklah dihitung, namun kita tetap mengatakan mim itu fa fi'il, nun itu 'in fi'il dan 'in itu lam fi'il. Sedangkan selain ketiga aksara itu dinamakan abjad zaidah, yaitu huruf perhiasan.

Terkadang ada juga fi'il itu asalnya empat karakter seperti دَحْرَجَ atas timbangan فَعْلَلَ, maka dal dikatakan fa fi'il, ha dikatakan 'in fi'il, sedangkan ra adalah lam fi'il yang pertama dan jim adalah lam fi'il yang kedua. Namun apabila دَحرَجَ ini bertambah karakternya seperti مُدَحْرِجٌ atau مُتَدَحْرِجاَتٌ maka pelengkap itu tidaklah dihitung, ialah tetap dikatakan dal itu fa fi'il, ha dikatakan i'in fi'il, ra adalah lam fi'il yang pertama dan jim adalah lam fi'il yang kedua. Selain daripada itu disebut huruf zaidah.

Terimakasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat!

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Macam-macam Bina' dan Contohnya"

Posting Komentar