Apa Itu Ghibah ?
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Pak, saya mau bertanya apa arti ghibah itu? Karena saya sering diingatkan oleh sahabat saya untuk jangan bicara begitu, nanti sudah termasuk ghibah yang dilarang Allah Swt. Apakah ada dalil larangannya di dalam Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad Saw.? Terus, gimana cara menghindarinya. Demikian pertanyaan singkat saya. Terima kasih atas balasannya.
Jawab :
Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Memang kita sering mendengar nasihat dari para ulama atau ustadz-ustadzah ihwal usul menjauhi perbuatan ghibah ini. Di dalam buku dan artikel pun tidak sedikit yang mengulasnya. Ghibah termasuk perbuatan yang diharamkan. Baik itu sedikit atau pun banyak. Maka kita pun hendaknya selalu berusaha meninggalkannya semoga beruntung serta selamat dunia dan darul baka. Perbuatan ini amat akrab berkaitan dengan ekspresi manusia. Secara bahasa ghibah berasal dari kata ghaaba-yaghiibu yang berarti tidak nampak. Ghibah sama artinya dengan menggunjing. Mirip-mirip kalau kita mendengar kata ghaib. Secara istilah ghibah ialah menceritakan sesuatu dari orang lain dan seseorang yang dijadikan materi kisah itu tidak suka bila mendengarnya serta orang lain itu tidak hadir dalam pembicaraan tersebut. Dalam pengertian ghibah tersebut ada empat hal yang menjadi point penting.
Pertama, menceritakan sesuatu dari orang lain.
Kedua, orang lain itu pasti tidak suka bila mendengar dongeng itu.
Ketiga, orang yang dijadikan materi kisah itu tidak hadir di dikala terjadi pembicaraan tersebut.
Keempat, membuka malu orang lain.
Ada dalil yang secara tegas mengenai kasus ghibah ini. Dalil dari Al-Quran terdapat dalam Surat Al-Hujurat ayat 12 yaitu :
Artinya :
" Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kau yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kau merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Dari ayat tersebut sudah sangat terperinci sekali larangannya. Bahkan diibaratkan orang yang melakukan ghibah ini seakan-akan halnya orang yang makan daging mayat saudaranya. Tentu hal ini sangat menjijikkan. Orang yang melakukan ghibah mirip orang yang mencabik-cabik manusia dari belakang. Orang tersebut tak bisa membela diri sama sekali. Mengapa? Karena orang tersebut telah meninggal dunia yang hanya mampu membisu tanpa mampu melaksanakan apa pun. Itulah mengapa diibaratkan orang yang berbuat ghibah itu seperti makan daging bangkai saudaranya sendiri.
Baca juga : Doa Shalat Istikharah Lengkap Arab Latin dan Artinya.
Dalil dari hadits pun tidak sedikit. Setidaknya ada tiga hadits yang membahas wacana gibah ini.
Pertama,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “’Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu perihal apa yang dia benci’. Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu kalau apa yang saya katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan ihwal kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah perihal saudaramu dan kalau yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan perihal saudaramu.” (HR. Muslim).
Kedua,
“Sungguh engkau telah berkata dengan suatu kalimat yang kalau seandainya dicampur dengan air laut pasti akan merubah air laut itu.” (HR. Abu Dawud).
Ketiga,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tatkala saya dimi’raj, aku berpapasan dengan kaum yang kukunya dari tembaga kemudian mereka mencakar wajah mereka dan dada mereka maka aku berkata: ‘Siapa mereka wahai Jibri?’ Jibril berkata: ‘Mereka adalah orang yang memakan daging insan lantaran mereka menjatuhkan harga diri manusia." (HR. Abu Dawud)
Tentang cara menghindari ghibah ini ialah dengan :
Pertama, kita meski sadar bahwa kita punya kejelekan juga. Manusia bukanlah makhluk yang tepat 100 %. Pasti ada kesalahan dan kekurangan. Bahkan mampu jadi kita itu lebih banyak kekurangannya dari pada orang yang kita ceritakan kejelekannya itu. Allah Swt. tentu lebih mengetahui. Dosa-dosa kita pun juga perlu diperhatikan. Banyak atau sedikit. Merasa banyak dosa akan lebih baik daripada merasa sedikit dosa dan banyak pahala. Orang yang bersikap demikian akan berhati-hati. Dengan kesadaran ini tentu kita akan berhitung ulang bila mau melaksanakan perbuatan dosa lagi. Fokuslah pada kondisi diri kita dulu. Penting juga untuk memikirkan apa untungnya bila kita menceritakan aib orang lain.
Kedua, kita juga harus yakin bahwa segala perbuatan yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Swt. nanti. Termasuk dari apa yang keluar dari lisan kita. Allah Maha Mengawasi dan Maha Mengetahui. Selalu ada malaikat yang mencatat perbuatan kita selama di dunia yang fana ini. Tidak ada sekecil apa pun yang luput.
Ketiga, sibukkan diri dengan aktivitas yang lebih baik atau aktual. Ada kalanya orang sering mengobrol kesana kemari hanya karena merasa galau mau mengerjakan apa. Kalau bahan pembicaraannya baik tentu tidak perkara. Banyak hal sebetulnya yang bisa dilakukan. Masih banyak orang yang perlu bantuan kita. Kita mampu menolongnya semampu kita. Bagus juga bila kita membaca Al-Quran, Hadis, buku agama Islam, menghafal doa-doa, atau mendengarkan ceramah dan nasihat para ulama.
Keempat, memohon tunjangan kepada Allah Swt. untuk mampu menjauhi dosa ghibah ini.
Wallahu a’lam.
Baca juga : Doa Sujud Dalam Shalat Lengkap Arab Latin dan Artinya.
0 Komentar Untuk "Apa Itu Ghibah ?"
Posting Komentar