I'rab

I'rab yaitu perubahan akhir kata lantaran perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafazh (Lafzhi), ataupun secara diperkirakan keberadaannya (taqdiri).

Pembagian I'rab

I'rab terbagi dua, i'rab lafzhi dan i'rab taqdiri.

A. I'rab Lafzhi

I'rab lafzhi terbagi tiga, yaitu: dengan harkat (baris), dengan huruf, dan dengan buang.

1. I'rab dengan harkat

I'rab dengan harkat terbagi menjadi empat: dhammah, fathah, kasrah, dan jar.

1.1. Dhammah

Dhammah yaitu tanda rafa' bagi:

• Isim mufrad, contoh: جَاءَ الطَّالِبُ
• Jamak taksir, pola: جَاءَ اْلعُلَمَاءُ
• Jamak muannats salim, pola: جَاءَتْ الطَّالِبَاتُ
• Fi'il mudhari' yang tidak bersambung akibatnya dengan sesuatu, acuan: يَدْرُسُ

1.2. Fathah

Fathah adalah tanda nashab bagi:

• Isim mufrad, pola: رَأَيْتُ الطَّالِبَ
• Jamak taksir, teladan: رَأَيْتُ العُلَمَاءَ
• Fi'il mudhari' yang tidak bersambung balasannya dengan sesuatu, acuan: لَنْ يَدْرُسَ

Fathah juga merupakan tanda jar bagi:

• Isim tegah sharaf/isim ghairu munsharif, pola: فِيْ مَدَارِسَ

1.3. Kasrah

Kasrah ialah tanda jar bagi:

• Isim mufrad munsharif, teladan: مَرَرْتُ بِالطَّلِبِ
• Jamak taksir munsharif, pola: مَرَرْتُ بِاْلعُلَمَاءِ
• Jamak muannats salim, pola: مَرَرْتُ بِالطَّالِبَاتِ

Kasrah juga merupakan tanda nashab bagi:

• Jamak muannats salim, acuan: رَأَيْتُ الطَّالِبَاتِ

2. I'rab dengan karakter

I'rab dengan karakter terbagi menjadi empat: waw, alif, ya, dan nun.

2.1. Waw

Waw yaitu tanda rafa' bagi:

• Jamak mudzakkar salim, contoh: جَاءَ الطَّالِبُوْنَ
• Isim yang lima: جَاءَ أَبُوْكَ

2.2. Alif

Alif ialah tanda rafa' bagi:

• Isim tatsniyah, teladan: جَاءَ الطَّالِبَانِ

Alif juga merupakan tanda nashab bagi:

• Isim yang lima, teladan: رَأَيْتُ أَبَاكَ

2.3. Ya

Ya yaitu tanda nashab bagi:

• Jamak mudzakkar salim, pola: رَأَيْتُ الطَّالِبِيْنَ
• Isim tatsniyyah, contoh: رَأَيْتُ الطَّالِبَيْنِ

Ya juga merupakan tanda jar bagi:

• Jamak mudzakkar salim, contoh: مَرَرْتُ بِالطَّالِبِيْنَ
• Isim tatsniyyah, teladan: مَرَرْتُ بِالطَّلِبَيْنِ
• Isim yang lima, pola: مَرَرْتُ بِأَبِيْكَ

2.4. Nun

Nun adalah tanda rafa' bagi:

• Fi'il yang lima, contoh: يَدْرُسُوْنَ

3. I'rab dengan buang

I'rab dengan buang terbagi tiga: sukun, buang aksara 'illat dan buang nun.

3.1. Sukun

Sukun yaitu tanda jazam bagi:

• Fi'il mudhari' shahih akibat, pola: لَمْ يَدْرُسْ (asalnya يَدْرُسُ)

3.2. Buang huruf 'illat

Buang huruf 'illat adalah tanda jazam bagi:

• Fi'il mudhari' mu'tal balasan, contoh: لَمْ يَخْشَ (Asalnya يَخْشَى)

3.3. Buang nun

Buang nun yaitu tanda jazam bagi:

• Fi'il yang lima, acuan: لَمْ يَدْرُسَا (asalnya يَدْرُسَانِ)

B. I'rab Taqdiri

I'rab taqdiri terbagi tiga, yaitu: ta'adzdzur, tsaqil, dan munaasabah.

1. Ta'adzdzdur

I'rab kalimat yang di-taqdir dengan karena ta'adzdzur terdapat pada:

• Isim maqsur yang di-taqdir-kan padanya semua harkat/baris, acuan: اْلمُصْطَفَى
• Fi'il mudhari' yang lam fi'il-nya abjad alif, serta di-taqdir-kan padanya harkat dhammah dan fathah, pola: يَخْشَى

2. Tsaqil

I'rab kalimat yang di-taqdir dengan sebab tsaqil terdapat pada:

• Isim manqus yang di-taqdir-kan padanya harkat dhammah, dan kasrah, dan ditampakkan harkat fathah, teladan: القَاضِيْ
• Fi'il mudhari' yang lam fi'il-nya aksara waw atau ya yang di-taqdir-kan padanya harkat dhammah, teladan: يَدْعُوْ dan يَجْرِيْ

3. Munaasabah

I'rab kalimat yang di-taqdir dengan sebab Munaasabah terdapat pada:

• Kalimat yang di-taqdir-kan dhammah dan fathah pada isim mufrad dan jamak taksir, acuan: غَلاَمِيْ dan زُمَلَأئِيْ
• Kalimat yang di-taqdir-kan dhammah pada jamak muannats salim, pola: أَدَوَاتِيْ

Pengertian ta'adzdzur, tsaqil, dan munaasabah, serta beberapa istilah dapat sahabat-teman lihat pada artikel "Istilah dalam Ilmu Nahwu Bagian 1"

Terimakasih telah membaca artikel ihwal I'rab, semoga bermanfaat!. oh iya, jika sahabat-teman punya kritik dan saran ataupun pertanyaan seputar artikel ini, silahkan tulis pada kolom komentar di bawah. Jazaakumullahu Khaira.

Bagikan di Facebook

Bagikan di Twitter

Bagikan di Google+

Bagikan di LinkedIn