Isim-isim yang Dirafa'kan
Pada artikel sebelumnya telah kami bahas materi nahwu yang berkaitan dengan i’rab, baik pembagian i’rab, gejala i’rab beserta contoh-contohnya, selanjutnya kita akan bahas wacana apa saja isim-isim yang di-rafa'-kan. Rafa’ sendiri merupakan salah satu i’rab yang empat, dimana penjelasan ini telah kita bahas sebelumnya.
Isim-isim yang di-rafa’-kan ada sepuluh macam, yaitu fa’il, maf’ul yang tidak disebutkan fa’il-nya, mubtada, khabar, isim kana dan saudara-saudaranya, isim af’aalul muqaarabah, isim aksara yang diserupakan dengan laisa, khabar inna dan saudara-saudaranya, khabar laa, yaitu menafikan jenis dan tabi’ (lafazh yang mengikuti) kepada lafazh yang di-rafa’-kan, yaitu ada empat macam, na’at, ‘athaf, taukid, dan badal.
Contoh:
Itulah kesepuluh isim-isim yang di-rafa’-kan. Untuk contoh serta penjelasannya masing-masing insyaallah akan kami tulis pada postingan-postingan selanjutnya.
Demikianlah artikel ihwal isim-isim yang di-rafa’-kan ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, dan hingga jumpa di artikel selanjutnya!
Isim-isim yang di-rafa’-kan ada sepuluh macam, yaitu fa’il, maf’ul yang tidak disebutkan fa’il-nya, mubtada, khabar, isim kana dan saudara-saudaranya, isim af’aalul muqaarabah, isim aksara yang diserupakan dengan laisa, khabar inna dan saudara-saudaranya, khabar laa, yaitu menafikan jenis dan tabi’ (lafazh yang mengikuti) kepada lafazh yang di-rafa’-kan, yaitu ada empat macam, na’at, ‘athaf, taukid, dan badal.
Contoh:
- Fa’il, seperti: كَتَبَ زًيْدٌ = Zaid telah menulis
- Maf’ul yang tidak disebutkan fa’il-nya, seakan-akan: كُتِبَ الرِّسَالَةُ = Surat telah ditulis.
- Mubtada dan khabar, seolah-olah: اللهُ رَبُّنَا وَهُوَ وَلِيُّنَا =Allah adalah rabb kami dan Dia pelindung kami.
- Isim kana dan saudara-saudaranya, seolah-olah: وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا = Dan yaitu Rabbmu Mahakuasa (al-Furqan: 54).
- Isim af’aalul muqaarabah, seperti: كَادَ زَيْدٌ يَقُوْمُ =Zaid hampir-hampir akan bangkit
- Isim aksara yang diserupakan dengan laisa, seolah-olah: مَا زَيْدٌ قَائِمًا = Tiadalah Zaid bangkit
- Khabar inna dan saudara-saudaranya, seperti: اِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ = Sesunguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (al-Mumtahanah:12)
- Khabar laa, yaitu untuk menafikan seluruh jenis, seolah-olah: لاَرَجُلَ أَفْضَلُ مِنْ زَيْدٍ = Tiada seorang laki-lakipun yang lebih utama daripada Zaid.
- Lafazh yang mengikuti kepada lafazh yang di-rafa’-kan, yaitu:
- Na’at, seolah-olah: جَاءَ اْلمُدَرِّسُ اْلعَاقِلُ = Guru yang bijaksana itu telah tiba
- Athaf, seakan-akan: جَاءَ زَيْدٌ وَعَمْرٌو = Telah datang Zaid dan ‘Amr.
- Taukid, seolah-olah: جَاءَ زَيْدٌ نَفْسُهُ = Zaid telah datang sendiri
- Badal, seperti: جَاءَ زَيْدٌ أَخُوْكَ = Zaid telah tiba, yaitu saudara-saudaranya.
Itulah kesepuluh isim-isim yang di-rafa’-kan. Untuk contoh serta penjelasannya masing-masing insyaallah akan kami tulis pada postingan-postingan selanjutnya.
Baca Juga:
Demikianlah artikel ihwal isim-isim yang di-rafa’-kan ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, dan hingga jumpa di artikel selanjutnya!
0 Komentar Untuk "Isim-isim yang Dirafa'kan"
Posting Komentar