IBX5980432E7F390 I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah - Doa Senjata Muslim

I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah

I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah

I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah

Assalamualikum! Artikel ini akan membahas ihwal pengertian i'rab serta pembagiannya. Banyak sekali siswa yang tidak mengetahui definisi i'rab begitu juga pembagian-pembagiannya, sehingga sangat sulit bagi seorang guru untuk mengajarkan i'rab di sekolah. 

Mayoritas siswa bahu-membahu sering mendengar istilah-istilah rafa', manshub, khafadh, dan jazm, akan tapi, karena tidak pernah dijelaskan, mereka ini jadi tidak tahu kalau keempat istilah tersebut merupakan pembagian-pembagian i'rab. Pantaslah ketika muncul kata 'alamat i'rab atau apa i'rab suatu kalimat pribadi mereka akan gagal faham. Karena itulah penting sekali untuk menjelaskan pengertian serta pembagian i'rab ini.

Apa itu i'rab?

I'rab ialah perubahan akhir kata karna perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafazh ataupun secara takdir (perkiraan). Bisa dikatakan, I'rab ialah perubahan baris akibat dari suatu kalimat (kata). Oleh lantaran itu, harkat/baris balasan dari kata yang berbahasa Arab seringkali berubah-rubah sesuai dengan amil (faktor) yang masuk pada sebuah kalimat.

Jika amil menuntut rafa', maka ia dirafa'kan. Contoh: جَاءَ زَيْدٌ , kalimat جَاءَ adalah fi'il (prediket) yang membutuhkan fa'il (subjek), sedangkan fa'il itu harus marfu', maka lantaran itulah زَيْدٌ dirafa'kan oleh جَاءَ lantaran ia fa'il. 

Dan begitupun jikalau amil menuntut manshub, maka زَيْدٌ harus di nashabkan. Contoh رَأَيْتُ زَيْدًا , maka lafaz رَأَيْتُ ialah fi'il, dan ta' (تُ) nya adalah fai'l, dan زَيْدٌ yaitu maf'ul bih-nya, sedangkan maf'ul bih itu harus manshub, makanya ia tidak boleh lagi dibaca زَيْدٌ , akan tetapi harus dibaca زَيْدًا, begitu juga bila amilnya menuntut khafadh atau jazm. Semoga dapat difahami.

Pembagian I'rab I'rab itu terbagi empat: yaitu i'rab rafa', i'rab nashab, i'rab khafadh, dan i'rab jazm. Dari keempat tanda tersebut, yang mampu memasuki isim hanyalah rafa', nashab, dan khafadh (jar), sedangkan jazm tidak mampu. I'rab yang boleh memasuki fi'il adalah rafa', nashab, dan jazm, sedangkan jar tidak.

Contoh tanda i'rab yang boleh memasuki isim:

رَبُّنَا اللهُ = Tuhan kami ialah Allah. ''dalam keadaan rafa''.

أَعْبُدُ اللَهَ = Aku menyembah Allah. "dalam keadaan nashab".

أَمَنْتُ بِاللّهِ = Aku beriman kepada Allah. "dalam keadaan khafadh atau jar". 
Note:
Lafazh Allah pada contoh di atas yaitu kalimat isim yang baris/harkat akhirnya mampu berubah sesuai tuntutan amil. 
Contoh tanda i'rab yang boleh memasuki fa'il:

يَنْصُرُ = beliau (laki-laki) sedang menolong. "dalam keadaan rafa". 

لَنْ يَنْصُرَ = dia tidak akan mampu menolong. "dalam keadaan nashab".

لَمْ يَنْصُرْ = beliau tidak dapat menolong. "dalam keadaan jazm". 
Note:
Lafazh yanshuru pada teladan di atas ialah kalimat fi'il yang baris/harkat akhirnya dapat berubah sesuai tuntutan amil. 
Terimakasih telah membaca artikel wacana I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah, terus membaca supaya kita mampu! Artikel yang akan saya tulis berikutnya akan membahas tanda-tanda i'rab rafa', nashab, khafadh, dan jazm. Wassalam.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah"

Posting Komentar