Sekilas Tentang Bahasa Arab Yang Harus Diketahui

Doa Shahih | Bahasa Arab ialah suatu bahasa dari rumpun bahasa Semit Selatan yang digunakan oleh orang-orang yang mendiami Semenanjung Arabia, di belahan barat daya benua Asia. Setelah menempuh perjalanan berabad-abad, bahasa Arab kini menjadi bahasa resmi di banyak sekali negara, seolah-olah Aljazair, Irak, Libanon, Libya, Maroko, Mesir, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Tunisia, Yordania, dan negara-negara lain di Semenanjung Arab.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa tertua di dunia, namun keadaannya pada awal pertumbuhan dan perkembangannya tidak diketahui dengan niscaya. Teks bahasa Arab tertua yang ditemukan hanya dimulai setelah periode ke-3, sedangkan teks tertua dalam bahasa Arab yang kita kenal kini ini hanya dapat diperoleh dari masa dua periode sebelum Islam tiba, yaitu yang dinamakan Sastra Jahiliah (al-Adab al-Jahili).

Dari teks yang sampai kepada kita, bahasa Arab mampu dibagi menjadi dua penggalan. Pertama, bahasa Arab yang sudah punah (al-arabiyyah al-Baa'idah), yaitu bahasa yang telah dipakai oleh keluarga-keluarga Arab yang tinggal di kepingan utara Hedzjaz dan yang berdekatan dengan batas-batas wilayah Armenia. Karena pembauran bahasa Arab ini dengan bahasa Armenia begitu jauh dari pusat-pusat bahasa Arab yang asli, maka bahasa Arab ini lama-kelamaan didominasi oleh bahasa Armenia dan menjadi punah sebelum Islam datang. Yang ditemukan di daerah-daerah itu hanya ukiran-ukiran belaka. Karena itu bahasa Arab yang punah itu disebut bahasa Arab goresan (al-'Arabiyyah an-Nuquusy). Kedua, bahasa Arab yang masih hidup (al-Arabiyyah al-Baaqiyah), yaitu bahasa yang sampai kini masih dipakai oleh orang-orang Arab sebagai bahasa sastra, bahasa ekspresi, dan bahasa tulisan. Bahasa ini tumbuh di negeri Hedzjaz dan Nejd, kemudian berkembang ke seluruh negara-negara Arab.

Pengaruh Dialek Quraisy

Dialek dalam bahasa Arab sangat majemuk, karena setiap suku Arab pada masa Jahiliah mempunyai dialek-dialek yang berbeda satu sama lain, termasuk di dalamnya dialek Quraisy. Sementara itu Mekah yang pada masa sebelum Islam telah menjadi pusat aktivitas perdagangan, keagamaan, dan kesusastraan menjadi sangat ramai dikunjungi oleh banyak sekali suku. Melalui aktivitas-kegiatan ini dialek Kuraisy menyebar dan menghipnotis dialek suku-suku lainnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya.

1. Faktor agama. Mekah yang didiami oleh suku Quraisy yaitu tempat suci bagi aneka macam suku Arab untuk melakukan ibadah haji di Baitullah dan tempat bagi berhala-berhala yang mereka sembah. 
2. Faktor ekonomi. Orang-orang dari suku Quraisy pada masa itu menguasai sumber-sumber ekonomi Arab, tidak hanya di Mekah dan sekitarnya, tetapi juga di Syam (Suriah) penggalan utara dan Yaman kepingan selatan. 
3. Kekuasaan politik yang besar berada di tangan orang-orang Quraisy. 
4. Dialek Quraisy merupakan dialek yang paling luas di antara dialek-dialek Arab lainnya, paling padat materinya, paling dalam gaya bahasanya, dan paling lengkap.

Faktor-faktor yang Mendorong Perkembangan Bahasa Arab

Perkembangan bahasa Arab pada masa sebelum Islam didorong oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya dominasi bahasa Kuraisy dalam percampuran dengan bahasa lain sehingga meninggalkan pengaruh yang besar ke dalam dialek-dialek lainnya. 
2. Adanya pertemuanpertemuan khusus yang dilakukan pada masa itu antara suku-suku yang ada untuk bermuzakarah (bertukar pikiran untuk suatu masalah) dan bermusyawarah dalam berbagai persoalan dengan mempergunakan bahasa Arab. 
3. Adanya pasarpasar (aswaq) perdagangan dan sastra yang diadakan pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya yang juga menuntut penggunaan bahasa Arab Kuraisy, seakan-akan *Suq Ukaz, Majannah, dan Zu alMajaz, erat Mekah. 

Turunnya Al-Qur’an dalam bahasa Arab memberi derma yang besar dalam pengembangan bahasa Arab pada masa-masa berikutnya. Pada masa Islam perkembangan bahasa Arab juga sangat didukung oleh beberapa faktor. Di antaranya ialah:

1. Penaklukan Arab atas bangsa-bangsa lain dengan membawa anutan agama Islam yang tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW yang menggunakan bahasa Arab.
2. Kuatnya korelasi politik, ekonomi, dan kebudayaan Arab dengan bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.

Kelompok pengguna Bahasa Arab

Penggunaan bahasa Arab mampu dibagi dua. Pertama, bahasa Arab ‘amiyah, yaitu bahasa Arab yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bahasa ini terdiri dari:

1. Kelompok dialek Hedzjaz-Nejd, yang mencakup dialek Hedzjaz, Nejd, dan Yaman; 
2. Kelompok dialek Suriah, yang meliputi dialek-dialek Arab yang dipakai di Suriah, Libanon, Palestina, dan Yordania timur; 
3. Kelompok dialek Irak, yang mencakup dialek-dialek Arab yang dipakai di negeri-negeri Irak; 
4. Kelompok dialek Mesir, yang meliputi dialek-dialek Arab yang dipakai di Mesir dan Sudan; 
5. Kelompok dialek Maroko, yang mencakup dialek-dialek Arab yang dipakai di Afrika utara. 

Kedua, bahasa Arab fusha' (fasih), yaitu bahasa Al-Qur'an dan hadis. Bahasa ini dipergunakan sebagai bahasa goresan pena atau bahasa sastra dalam buku, surat-surat kabar, majalah, dalam permasalahan hukum, administrasi, penyusunan puisi (syair) dan prosa, dalam ceramah-ceramah ilmiah, pengajaran, dan khutbah-khutbah.

Ciri-ciri Bahasa Arab

Secara umum, bahasa Arab merupakan bahasa yang terlengkap di antara bahasa-bahasa Semit. Kelengkapan bahasa ini dapat dilihat dari beberapa ciri berikut:

1. Bahasa Arab tidak hanya mencakup bunyi-bunyi yang terdapat dalam bahasa-bahasa Semit lain, tetapi juga suara-bunyi lain yang tidak ada persamaannya dalam bahasa Semit, seperti bunyi sa', zal, gain, dan da'. 
2. Bahasa Arab memiliki kaidah-kaidah nahwu (gramatika), dan sharaf (morfologi) yang lebih luas dan mendalam. 
3. Bahasa Arab mempunyai akar kata yang lebih banyak dan lebih luas dari bahasa-bahasa Semit lain. 

Kosakata Bahasa Arab

Kosakata dan sinonim dalam bahasa Arab mengalami perkembangan yang luas. Hal ini lantaran adanya beberapa faktor.

1. Masuknya sejumlah besar kosakata bahasa lain ke dalam bahasa Arab. 
2. Penyusun-penyusun kamus Arab mengambil kosa kata dari dialek Quraisy dan dari dialek suku-suku lain. 
3. Adanya penulisan berbagai kosa kata yang jarang dipakai dalam kamus Arab. 
4. Kebanyakan kata yang disebutkan dalam kamus-kamus yang dikatakan mempunyai arti yang hampir sama (bersinonim) pada hakikatnya hanya digunakan dalam pengertian metaforis. 
5. Banyak nama benda yang memakai kata-kata sifat. 

Bahasa Arab banyak menyerap unsur-unsur dari bahasa-bahasa lain yang biasa disebut dengan istilah ad-dakhiil. Penyerapan ini terjadi lantaran adanya pergaulan dan hubungan antara orang-orang Arab dan bangsa-bangsa non-Arab dalam aneka macam aktivitas. Di antaranya ialah dengan orang-orang Armenia, Ethiopia, Persia, Suryani, Yunani, Turki, Kibti, dan Barbar.

Terimakasih telah membaca artikel "Sekilas Tentang Bahasa Arab Yang Harus Diketahui", semoga bermanfaat!

Sumber:
Ensiklopedi Islam 1, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve).

Bagikan di Facebook

Bagikan di Twitter

Bagikan di Google+

Bagikan di LinkedIn