IBX5980432E7F390 Pengertian Jumlah dalam Bahasa Arab - Doa Senjata Muslim

Pengertian Jumlah dalam Bahasa Arab

Doa Sunnah - Jumlah dalam perspektif ilmu nahwu ialah kalam (kalimat) yang tersusun dari dua kata atau lebih, dan kalam tersebut memiliki makna yang berfaedah secara mandiri.

Jumlah dalam bahasa Arab terbagi dua yang tidak ada tiga bagi keduanya: yaitu jumlah ismiyyah dan jumlah fi'liyyah.  hendaknya dalam praktek ilmu nahwu anda membatasi jenis jumlah yang akan dipelajari terlebih dahulu, lantaran keadaan khusus bagi masing-masing jumlah berbeda dari jumlah yang lain.

Pengertian Jumlah dalam Bahasa Arab

Untuk membedakan di antara keduanya kami menyusun kriteria sebagai berikut:
Apabila jumlah tersebut diawali oleh isim dengan permulaan orisinil (otentik) maka dia merupakan jumlah ismiyyah. Sedangkan apabila jumlah tersebut diawali dengan fi'il yang bukan fi'il naqis maka ia merupakan jumlah fi'liyyah.

Contoh:

كَانَ زَيْدٌ قَائِمًا
Jumlah pada teladan tersebut bukanlah jumlah fi'iliyyah karena jumlah tersebut tidak memperlihatkan insiden yang dilakukan oleh fa'il. Sesungguhnya jumlah tersebut merupakan jumlah ismiyyah yang dimasuki oleh fi'il naasikh yang naqis.

Contoh:

كِتَابًا قَرَأْتَ
Jumlah pada teladan tersebut bukanlah jumlah ismiyyah meskipun dia diawali oleh isim, tetapi beliau tidak diawali oleh permulaan yang orisinil, Karena كِتَابًا merupakan maf'ul bih, dan bahu-membahu diakhirkan fi'il-nya. sesungguhnya hal tersebut untuk tujuan retorika (sastra). Dan makna dari hal tersebut bahwa permulaan jumlah tersebut merupakan permulaan yang bertentangan, kalau begitu, jumlah tersebut merupakan jumlah fi'liyyah.

Dengan begini, anda melihat bahwa pembatasan terhadap jenis jumlah yaitu sesuatu yang menentukan analisa anda merupakan analisa yang benar dari pemahaman anda tentang elemen dasar dari jumlah, sebagaimana yang akan dijelaskan dengan rinci pada artikel sesudah ini.

Jumlah harus mempunyai dua elemen dasar atau dua penyangga yang keduanya saling mengikat. "Isnad" yaitu merupakan salah satu istilah paling urgen dalam ilmu nahwu; jadi, khabar di-isnad-kan kepada mubtada', fi'il di-isnad-kan kepada fa'il atau naib fa'il, maksudnya ialah bahwa Khabar dan fi'il merupakan musnad (sesuatu yang disandar kepada musnad ilaih), sedangkan mubtada, fa'il, dan naib fa'il merupakan musnad ilaih (yang disandarkan kepadanya).

Sekilas tentang Musnad dan Musnad Ilaih

Musnad ilaih

mudnad ilaih bermakna yang disandarkan kepadanya. Selain itu, musnad ilaih juga diartikan sebagai kata-kata yang dinisbatkan kepadanya suatu aturan, pekerjaan, dan keadaan. Beberapa jenis Musnad ilaih yaitu fa’il, naib fa’il, mubatada, isim fi’il naqisah, isim dari huruf-huruf yang beramal seakan-akan amalan laisa, isim inna dan saudara-saudaranya, dan isim laa yang menafikan jenis.

Musnad

Musnad yaitu sesuatu yang bersandar kepada musnad ilaih. Sedangkan diantara jenis Musnad beliaulah fi’il, isim fi’il, khabar dari mubtada, khabar dari fi’il naqisah, khabar dari karakter yang beramal seperti amalan laisa, dan khabar dari inna dan saudara-saudaranya.

Terimakasih telah membaca artikel tentang Pengertian Jumlah dalam Bahasa Arab, agar bermanfaat!

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Pengertian Jumlah dalam Bahasa Arab"

Posting Komentar