IBX5980432E7F390 Hukum Mencabut Bulu Alis (Wanita Wajib Baca) - Doa Senjata Muslim

Hukum Mencabut Bulu Alis (Wanita Wajib Baca)

Doa Islam - Dewasa ini, sebagian wanita (khususnya) melaksanakan berbagai macam cara untuk perawatan tubuh agar tampil lebih anggun dan menawan, salah satunya dengan mencabut/mencukur bulu alis atau melakukan sulam alis, supaya alis terlihat lebih menarik. Selain alis, masih banyak lagi bagian-bagian tubuh tertentu yang dihias sedemikian rupa semoga lebih elok dan menarik, misalnya mentato, mengkikir gigi dan lain sebagainya.

Tidak bisa dipungkiri, di masa yang modern ini mulai dari ABG, orang dewasa dan bahkan orang renta banyak yang melakukan hal tersebut demi merubah penampilannya biar lebih manis, padahal apa yang Allah anugerahkan kepada kita semua itu yaitu suatu keindahan yang patut disyukuri dan dinikmati. Lantas, bagaimana islam memandang orang-orang yang melakukan pencabutan atau mencukur bulu alis?

Apa aturannya mencukur atau mencabut bulu alis? Untuk lebih jelasnya mari kita simak hingga balasan ulasan berikut ini perihal "Hukum Mencabut Bulu Alis" sebagaimana yang kami lansir dari laman republika.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW memberi perhatian khusus terhapa kasus ini. Nabi SAW bersabda:
''Allah mengutuk perempuan-perempuan pentato dan mereka yang minta ditato, perempuan-perempuan yang mencukur alis dan mereka yang minta dicukur alisnya, perempuan-perempuan yang mengikir giginya agar lebih indah dan mereka yang mengubah ciptaan Allah.''

haram hukumnya mencabut bulu alis
Ibrahim Muhammad al-Jamal dalam buku Fiqih Wanita, mengatakan, mengubah ciptaan Allah yang dengan cara menambah atau mengurangi dihentikan agama.Menurut dia, mengubah bentuk wajah dengan make up, bentuk bibir maupun alis, termasuk juga mencukur alis, mengecat kuku dan lainnya yaitu haram.

Menurut al-Jamal, Islam menganggap hal itu sebagai cara berhias yang berlebihan. Lebih jauh dijelaskan, dewasa ini banyak wanita yang justru tidak mengerti tabiatnya sendiri. Mereka tidak tahu bahwa dengan keluarnya dari tabiat kewanitaan, mereka tidak lagi orisinil dan tidak benar-benar perempuan lagi.

Padahal, papar al-Jamal, setiap wanita sebetulnya telah diciptakan Allah dengan wajah tersendiri. Oleh alasannya itulah, dia meminta supaya kaum Muslimah tidah meniru-niru praktik yang dinilai bertentangan dengan Sunatullah tersebut.

Mufti Agung Mesir, Syekh Ali Jum'ah Muhammad juga telah mengeluarkan ajaran terkait an-namsh atau mencabut bulu alis. Menurut dia, terdapat dua pendapat di kalangan para mahir bahasa mengenai masuknya bulu-bulu lain yang tumbuh di wajah ke dalam larangan ini.

''Perbedaan inilah yang mendasari perbedaan ulama mengenai aturan mencabut bulu selain bulu alis; antara yang menghalalkan dan yang mengharamkannya,'' papar Syekh Ali Jum'ah. Menurut dia, an-namishah adalah perempuan yang mencabut bulu alisnya atau bulu alis orang lain. Sedangkan, al-mutanammishah adalah perempuan yang menyuruh orang lain untuk mencabut bulu alisnya.

''Ancaman dalam bentuk laknat dari Allah SWT atau Rasulullah SAW atas suatu perbuatan tertentu merupakan pertanda bahwa perbuatan itu termasuk dalam dosa besar,'' papar Syekh Ali Jum'ah. Sehingga, kata dia, mencabut bulu alis bagi perempuan ialah haram bila dia belum berkeluarga, kecuali untuk keperluan pengobatan, menghilangkan cacat atau guna merapikan bulu-bulu yang tidak beraturan.

Perbuatan yang melebihi batas-batas tersebut, aturannya ialah haram. Menurut Syekh Ali Jum'ah, perempuan yang sudah berkeluarga, diperbolehkan melaksanakannya jika menerima izin dari suaminya, atau terdapat indikasi yang memperlihatkan izin tersebut. ''Ini merupakan pendapat jumhur (mayoritas) ulama.''

Mereka beralasan bahwa hal itu termasuk bentuk berhias yang dibutuhkan sebagai benteng guna menjauhi hal-hal tidak baik dan untuk menjaga kehormatan ('iffah). Maka secara syar'i, seorang istri diperintahkan untuk melakukannya demi suaminya. Hal itu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan ath-Thabari dari istri Abu Ishak.

Pada suatu hari dia berkunjung kepada Aisyah RA. Istri Abu Ishak itu adalah seorang perempuan yang suka berhias. Dia berkata kepada Aisyah, "Apakah seorang perempuan boleh mencabut bulu di sekitar keningnya demi suaminya?" Aisyah menjawab, "Bersihkanlah dirimu dari hal-hal yang mengganggumu semampumu."

Dalam risalah Ahkaam an Nisaa' karya Imam Ahmad, ia menyampaikan, Muhammad bin Ali al Wariq memberitakan, katanya, ''Mahna bercerita kepada kau bahwa dia pernah bertanya kepada Abu Abdillah ihwal mencukur wajah. Maka dia menjawab, ''Bagi wanita itu tidak ada jeleknya.''

Akan tetapi, oleh peneliti risalah itu dijelaskan, ''Mencabut pun termasuk mengubah wajah juga. Karena mencabut artinya membedol rambut dari tempat orisinilnya, sehingga seolah-olah tempat itu akibatnya tidak berambut, padahal orisinilnya berambut. Berarti mencabut pun sama halnya dengan melaksanakan perubahan.''

Dalam kitab Ad Diin al Khalish, Imam Ahmad kembali menegaskan, ''Kalau ada perempuan yang tumbuh janggut atau kumis, maka tidaklah haram menghilangkannya, bahkan mustajab atau malah wajib.'' Berdasarkan pendapat itu wanita hendaknya membersihkan wajahnya sesuai dengan kewanitaannya.

Caranya, seakan-akan disampaikan kembali oleh Imam Ahmad, membersihkan wajah dari rambut-rambut yang berlebihan, jangan menggunakan pisau cukur, tapi hilangkanlah dengan krem, bedak khusus atau yang sejenisnya.

Dari uraian diatas mampu kita simpulkan bahwa tidak diperbolehkan kita untuk mencukur atau mencabut bulu alis demi mempercantik tampilan semata, kecuali untuk wanita yang sudah bersuami boleh-boleh saja asalkan sudah mendapat izin dari suaminya, akan tetapi jika ada bulu-bulu yang tumbuh tidak sewajarnya semisal wanita tumbuh kumis atau jenggot maka boleh-boleh saja untuk mencukur atau mencabutnya yaitu dengan kream atau bedak penghilang bulu. Begitulah kurang lebihnya kesimpulan dari uraian diatas.

Jika teman-teman punya uraian yang lebih konkrit dari artikel ini, silakan mampu dishare pada kolom komentar. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Hukum Mencabut Bulu Alis (Wanita Wajib Baca)"

Posting Komentar