IBX5980432E7F390 Sejarah Idul Adha Hari Raya Qurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail - Doa Senjata Muslim

Sejarah Idul Adha Hari Raya Qurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Doa Islam - Pada artikel ini kami akan menyebarkan sejarah singkat hari raya idul adha atau sejarah hari raya qurban secara singkat dan terang. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa idul adha merupakan hari besar islam, dimana pada hari tersebut seluruh umat muslim memperingati dengan berqurban. Hari raya qurban (idul adha) diperingati persis 70 hari setelah perayaan hari raya idul fitri atau tepatnya pada tanggal 10 dzulhijjah. Pada hari raya idul adha, kaum muslimin diseluruh penjuru dunia dianjurkan melakukan sholat sunah dua raka'at. Selain sholat dua raka'at juga dianjurkan untuk menyembelih binatang qurban bagi yang sanggup.

(Pelajari juga: Niat Sholat Idul Adha dan Tata Caranya Lengkap)

Lantas, bagaimana sejarah awal mula hari raya qurban idul adha? Berikut kami share secara singkat sejarha idul adha yang dirangkum dari banyak sekali sumber.

Sejarah Qurban berawal ketika Nabi Ibrahim as mengalami mimpi yang terjadi secara berturut-turut. Dalam mimpi tersebut, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putera kesayangannya, Ismail. Ismail merupakan putera semata wayang dari Nabi Ibrahim yang sangat disayangi serta dinantikan selama bertahun-tahun untuk menerimanya. Hati Ibrahim sangat bingung gulana memikirkan mimpi yang telah dialaminya tersebut. Ismail yaitu sosok anak yang penurut, patuh kepada orangtua dan perintah Allah. Selain itu, Ismail juga merupakan anak yang ceria dan memiliki anutan yang cerdas.

Saat itu, Ismail sudah diangkat menjadi seorang nabi dan berumur sekitar 13 tahun. Nabi Ibrahim tidak mampu berbuat apa-apa lantaran itu merupakan perintah dari Allah SWT. Lalu, datanglah beliau menemui Ismail untuk menyampaikan perintah Allah bahwa Ia harus menyembelih anaknya tersebut. Akan tetapi di luar dugaan, ternyata Ismail justru mengamini perintah dalam mimpi ayahnya tersebut. Dirinya tidak merasa takut atau murka kepada ayah kandungnya. Hal tersebut dikarenakan mimpi itu merupakan wahyu dari Allah SWT.

Mendengar jawaban dari anaknya tersebut membuat Ibrahim terkejut. Ia tidak menyangka anak kesayangannya itu begitu tulus untuk mendapat perintah dari Allah SWT. Akan tetapi, perintah tersebut bukanlah hal yang mudah bagi Ibrahim. Itu dikarenakan setan terus menggoda dirinya agar membatalkan perintah itu. Namun, perjuangan yang dilakukan oleh setan itu gagal, beliau tidak berhasil menggoda Ibrahim. Begitu pula yang terjadi ketika setan menarik hati Ismail, mereka juga mengalami kegagalan. Tidak ingin menyerah, setan kemudian menarik hati isteri Nabi Ibrahim akan tetapi perjuangan tersebut pun tetap tidak berhasil.

Pada hari H, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah tersebut. Agar Ismail tidak merasakan sakit ketika disembelih, Ibrahim mempersiapkan pedang yang diasah dengan sangat tajam. Dalam perjalanan menuju daerah penyembelihan, setan terus menggoda Ibrahim dan Ismail untuk membatalkan perintah Allah tersebut. Setan menarik hati nabi Ismail dengan mengatakan bahwa nabi Ibrahim hanya membawa ia untuk dibunuh. Namun, mengingat nabi Ismail sudah diangkat menjadi nabi, beliau tidak gentar dan berkata bahwa dirinya siap untuk melakukan perintah Allah SWT.

Iblis tidak kehabisan budi untuk menarik hati keduanya. Namun, datang-tiba nabi Ibrahim dan Ismail mengambil beberapa watu di tanah dan melemparkannya ke arah iblis dengan mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar”. Prosesi inilah yang kemudian dikenal sebagai prosesi lempar jumrah.

Di luar dugaan, ternyata Nabi Ismail sudah benar-benar siap untuk disembelih oleh ayahnya. Ia merasa siap karena itu merupakan perintah dari Allah SWT. Bahkan Ismail meminta ayahnya untuk menutup wajahnya supaya nabi Ibrahim tidak merasa iba ataupun ragu untuk melaksanakan perintah dari Allah SWT. Kemudian, Ismail juga meminta nabi Ibrahim untuk menajamkan pedangnya serta memberikan beberapa wasiat bila dia telah meninggal nantinya. Karena mendengarkan perkataan serta usul nabi Ismail tersebut, nabi Ibrahim mengatakan bahwa nabi Ismail ialah kawan terbaik dalam melaksanakan perintah dari Allah SWT.

Namun, ketika nabi Ibrahim mulai menggoreskan pedangnya, pedang tersebut selalu terpental. Ismail kemudian berkata bahwa dirinya ingin tali pengikat yang ada di tangan dan kakinya dilepas. Hal itu dilakukan biar malaikat mampu menyaksikan bahwa beliau taat kepada Allah SWT. Peristiwa yang terjadi selanjutny adalah bencana tradisional yang menjadi sejarah hari raya Idul Adha (hari Raya Qurban) yaitu ketika nabi Ismail ditukar dengan seekor domba oleh Allah SWT.

Ada satu riwayat yang menyebutkan bahwa Malaikat Jibril-lah yang membawa domba serta menukarnya dengan Nabi Ismail. Pada ketika itu, ditulisan bahwa semesta beserta isinya mengucapkan takbir demi mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran yang dimiliki oleh Ismail dan Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah yang berat tersebut. Perintah tersebut sangatlah berat, karena di satu sisi nabi Ibrahim ingin menyembelih nabi Ismail putera semata wayangnya demi menuruti perintah Allah, sementara Allah memerintahkan agar pedang tersebut tidak menyembelihnya.

Allah SWT memiliki kuasa yang sangat besar. Ismail yang sudah siap untuk disembelih atas kuasa dari Allah SWT digantilah Ismail dengan domba besar, sehat lagi bersih. Mulai dikala itulah, setiap tahunnya umat muslim di seluruh dunia diperintahkan untuk menyembelih Qurban oleh Allah SWT. Qurban tersebut dapat berupa domba, sapi, kerbau, ataupun unta. Serta waktu penyembelihannya dilakukan pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Karena keikhlasan serta pengorbanan yang dilakukan oleh nabi Ibrahim as yang rela melakukan perintah Allah untuk menyembelih Ismail maka Nabi Ibrahim berhasil meraih predikat Khaliullah (Kekasih Allah). Semua pengorban yang dilakukan nabi Ibrahim tersebut hanya demi mencapai kecintannya kepada Allah SWT.

Itulah sejarah singkat hari raya qurban yang dapat kami share. Semoga dengan artikel ini mampu membuka wawasan kita semua untuk lebih tahu perihal sejarah qurban. Atau jikalau teman-teman tahu lebih banyak ihwal sejarah idul adha secara lengkap, silakan mampu di share pada kolom komentar.

Semoga tahun ini kita semua termasuk orang-orang yang sanggup untuk berqurban di hari raya idul adha. Dan semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amiin.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Sejarah Idul Adha Hari Raya Qurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail"

Posting Komentar